top of page

Apa yang ada di benak kalian dengan mendengar kata “warisan “ ?.

 

Kekayaan berupa harta, uang, mobil mewah, perhiasan, emas 24 karat ?

Apa kalian mau memilikinya ?

.

.

.

.

.

 

Tentu mau !

Sudah pasti itu jawabannya, namun sedikit berbeda dengan kekayaan yang kalian inginkan dengan kekayaan berupa material, uang, mobil, emas, namun… warisan yang di wariskan kepada kita adalah warisan budaya. Mau tahu warisan budaya seperti apa ?

 

Pastinya kalian sudah membaca beberapa artikel yang telah di suguhkan, lantas bagaimana sikap kita sebagai generasi muda untuk memajukan budaya kita yang semakin hari tergerus arus ke budaya bangsa asing ? Tidakkah kalian sadari bahwa di Indonesia terutama di Surabaya sendiri mempunyai banyak sejarah tersendiri ? Bagaimana dengan Kebun Binatang Surabaya? Tugu Pahlawan ? Cak Durasim ? Taman Remaja ? dan bagaimana dengan THR sendiri ?

REK AYO REK, SUROBOYOOOOOOO.. SADAR O !

Kita PUNYA investasi masa depan, YA! KITA PUNYA.

 

Salah satunya adalah dengan adanya Taman Hiburan Remaja yang didalamnya masih terdapat pagelaran kesenian daerah berupa wayang orang, ludruk, ketoprak, dan Srimulat.

Saat ini ketika pemerintah saja tidak peduli dengan nasib mereka, lalu siapa lagi ? Apa kita mau kehilangan warisan budaya yang telah ada sejak Indonesia belum merdeka ? APA KITA TIDAK MALU JIKA SAAT INI SAJA KITA TERJAJAH DENGAN BUDAYA ASING YANG DENGAN GENCAR MENGROGOTI GENERASI MUDA SAAT INI ? Dan akankah kita biarkan saja ketika mereka yang telah berjeri lelah membangun apa yang telah ada lalu kita tinggalkan seperti saat ini ?

 

CUKUP!

 

Kita meninggalkan warisan budaya, yang jelas – jelas saat ini kita sendiri tidak mengenalnya. DAN hanya berlagak CUKUP TAHU, dengan apa yang ada di Surabaya ini.

BISA JADI…

Kita ini tidak tahu di untung namanya, dan menjadi generasi penerus bangsa yang bodoh. Jelas – jelas kita mempunyai HARTA DAN KEKAYAAN MELIMPAH. Namun kita meninggalkannya hanya karna gengsi dengan hal – hal yang berbau tradisional dan kampungan.

Dan ketika kita terjajah, banyak pro dan kontra yang terjadi… Lalu mengapa tidak sejak dini kita membangkitkan kembali semangat para pahlawan budaya kita ?

Sebagai generasi muda, mengapa kita tidak menjaga, melestarikan, melindungi budaya kita yang kian hari kian surut keadaannya ?

Contohnya adalah Srimulat, kini warisan budaya dari mendiang alm. Pak Teguh dan Yu Sri sedang berada di ujung tanduk, ibaratnya “Hidup segan, Mati tak mau.”  Akan sedih rasanya jika hal besar yang telah berjaya, kini hanya menjadi ampas dan tidak tahu dimana keberadaannya. SAAT INI, SRIMULAT SURABAYA MASIH MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DENGAN BERMAIN DI THR SETIAP AKHIR PEKAN PADA MINGGU KE-3 ATAU MINGGU KE-4 SEKALI DALAM SATU BULAN. Mereka yang tahu hanya sekedar tahu dan tidak pernah berusaha mengunjungi di THR dengan menyaksikan secara langsung performa dari grup lawak kondang ini. Semua hanya serba praktis, serba instan, serba modern, apa yang ada di bioskop, apa yang ada di televisi, media sosial, menjadi kebutuhan utama setiap harinya. Namun akankah kita meluangkan waktu menonton Aneka Ria Srimulat sekali dalam satu bulan di akhir pekan ? Tahu kah kalian mereka bermain di THR dan masih di panggung yang sama ?

 

Mari, luangkan waktu kalian.

 

Gunakan sumberdaya yang ada, gunakan hak kita memiliki warisan yang  punya, gunakan segenap pengetahuan kita, untuk membangun budaya kita kearah yang lebih baik.

 

 

Lokal jenius sudah saatnya beraksi, bukan mati suri.

 

 

Warisan ???

bottom of page